Trnsfusi darah adalah suatu tindakan medis yang bertujuan mengganti kehilangan darah pasien akibat kecelakaan, operasi pembedahan atau oleh karena suatu penyakit. Darah yang tersimpan di dalam kantong darah dimasukan ke dalam tubuh melalui selang infus.
Kapan kita memerlukan transfusi darah?
Transfusi darah diperlukan saat anda kehilangan banyak darah, misalnya pada :
-
Kecelakaan, trauma atau operasi pembedahan yang besar.
-
Penyakit yang menyebabkan terjadinya perdarahan misal maag khronis dan berdarah.
Jika anda menderita penyakit pada sumsum tulang
sehingga produksi sel darah terganggu seperti pada penyakit anemia
aplastik maka anda juga akan membutuhkan transfusi darah. Beberapa
penyakit seperti hemofilia yang menyebabkan gangguan produksi beberapa
komponen darah maka anda mungkin membutuhkan transfusi komponen darah
tersebut.
Apakah transfusi darah aman?
Menurut Palang Merah Indonesia (PMI), darah transfusi
di Indonesia relatif aman dan bebas dari segala macam penyakit
berbahaya. Setiap darah donor akan dilakukan pemeriksaan yang ketat
sehingga jarang sekali seseorang mendapatkan penyakit dari darah donor.
Masalah utama transfusi darah yang saat ini masih ada
adalah kecelakaan akibat ketidakcocokan golongan darah. Meskipun angka
kejadiannya boleh dikatakan sangat kecil namun inkompabilitas transfusi
darah ini beresiko menyebabkan penderita mengalami reaksi yang sangat
serius dan mengancam nyawa.
Beberapa penderita mendonorkan darahnya beberapa
minggu sebelum dioperasi. Jika dalam operasi dibutuhkan darah maka dia
dapat menggunakan darahnya sendiri sehingga reaksi transfusi dapat
dikurangi.
Saat menerima darah transfusi, sistem pertahanan
tubuh akan bereaksi karena menganggap darah yang masuk adalah benda
asing. Tubuh akan menolak darah yang masuk dan berusaha
menghancurkannya. Namun, keadaan ini dapat dicegah dengan pemeriksaan
golongan darah yang ketat sebelum dilakukan transfusi darah. Darah
penerima dan darah donor dicocokan golongan darahnya, baik melalui
sistem ABO maupun Rhesus.
Meskipun telah dilakukan pencocokan golongan darah,
beberapa penderita tetap dapat mengalami reaksi ringan transfusi darah
seperti :
-
Demam.
-
Gatal dan bintik bintik merah pada kulit.
-
Nafas pendek.
-
Nyeri.
-
Berdebar debar.
-
Menggigil.
-
Tekanan darah menurun.
Reaksi transfusi ini memang sedikit menakutkan namun tidak berbahaya jika cepat ditangani.
Apa sih golongan darah itu dan mengapa sangat penting?
Golongan darah yang sangat penting dalam transfusi darah adalah sistem ABO dan Rhesus. A, B, AB dan O adalah penggolongan darah dalam sistem ABO. Setiap tipe pada sistem ABO memiliki nilai postif dan negatif, nilai ini dikenal dengan faktor Rhesus. Misalnya, jika anda memiliki golongan darah A+ artinya anda memiliki golongan darah A pada sistem ABO dan faktor Rhesus anda adalah positif.
Golongan darah yang sangat penting dalam transfusi darah adalah sistem ABO dan Rhesus. A, B, AB dan O adalah penggolongan darah dalam sistem ABO. Setiap tipe pada sistem ABO memiliki nilai postif dan negatif, nilai ini dikenal dengan faktor Rhesus. Misalnya, jika anda memiliki golongan darah A+ artinya anda memiliki golongan darah A pada sistem ABO dan faktor Rhesus anda adalah positif.
Jika anda menerima darah transfusi yang golongannya
tidak cocok maka dapat terjadi reaksi transfusi. Reaksi ringan jarang
sekali berbahaya, tapi tetap harus mendapatkan penanganan cepat dan
tepat sementara reaksi yang berat dapat mematikan.
Bagaimana darah dikumpulkan?
Darah yang tersedia di bank darah dikumpulkan dari
para pendonor sukarela. Sebelum donor darah dilakukan maka pendonor akan
dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui riwayat penyakit yang
pernah diderita. Hanya pendonor yang dapat melewati pemeriksaan ini yang
dapat mendonorkan darahnya.
Darah donor yang telah diambil selanjutnya dilakukan
pemeriksaan terhadap penyakit berbahaya dan golongan darahnya. Jika
ditemukan suatu masalah maka darah tersebut akan dibuang.
Darah yang telah lolos seleksi selanjutnya dipisahkan komponen darahnya lalu disimpan atau dikirim untuk segera digunakan.
Darah yang tersimpan di bank darah tidak dapat
disimpan dalam waktu lama, hal ini menyebabkan bank darah dalam hal ini
PMI sangat membutuhkan para pendonor sukarela guna mencukupi keperluan
darah yang kian hari kian meningkat.
0 comments:
Post a Comment